Film animasi Jumbo mendapatkan hak distribusi internasional di 40 negara di dunia, setelah sukses menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa. (Visinema Studios)
Jumbo go international ke 40 negara, lampaui ekspektasi! Produser beber strategi long run Visinema di dunia film animasi. Wajib tahu, film Indonesia terlaris sepanjang masa ini siap kuasai pasar global.
JAKARTA | Jumbo Gak Main-Main! Visinema Bikin Animasi Lokal Mejeng di 40 Negara
Gila sih, kabar terbaru dari dunia film Indonesia bikin kita semua harus standing ovation. Jumbo, si film animasi lokal yang udah sukses banget jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, benerango international! Nggak tanggung-tanggung, hak tayangnya diembat sama 40 negara cuy!
Visinema, rumah produksi keren di balik kesuksesan Jumbo, baru aja spill the tea di acara Power Lunch ‘Membangun Percakapan Global Lewat Entertainment’ pada Rabu (8/10). Mereka bilang, penayangan Jumbo ini bakalan menyebar mulai dari Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, sampai nyampe ke Rusia!
FYI aja nih, jumlah 40 negara ini jauh lebih gede daripada yang diomongin kreator Jumbo, Ryan Adriandhy, di bulan Juni 2025. Waktu itu dia cuma nyebut Jumbo bakalan tayang di 17 negara. Eh, ternyata malah ngalahin ekspektasi dan jadi 40! Beberapa negara yang udah nonton duluan ada Rusia, Belarus, Uzbekistan, Kyrgystan, Singapura, Uni Emirat Arab, Vietnam, dan Taiwan. Keren parah!
Rahasia Sukses Jumbo: Cerita Keluarga yang Ngena dan Universal
Kenapa sih Jumbo bisa se-booming ini sampai diminati pasar global?
Angga Dwimas Sasongko, CEO Visinema sekaligus produser Jumbo, punya jawabannya. Menurut dia, ini semua berkat kisah Jumbo yang kuat banget ngangkatnilai-nilai keluarga. Ceritanya dibuat dengan pendekatan naratif yang lebih emosional dan universal. Jadi, nggak cuma nyentuh hati penonton Indonesia, tapi juga relate sama banyak orang di dunia.
Angga gak cuma numpang lewat dengan kesuksesan ini. Dia juga udah nyiapin road map alias peta jalan buat pengembangan film animasi Jumbo biar makin jaya, baik di Indonesia maupun global.
“Jumbo kita bangun dengan economic runway yang panjang biar proses kreatifnya matang. Kreator emang butuh waktu buat bikin sesuatu yang nyambung dan relevan lintas generasi,” kata Angga di acara itu. Strategi ini keliatan banget kalau Visinema gak mau cuma ikut-ikutan tren.
Anak Muda Suka Film, Animasi Gak Kalah Populer dari Horor!
Kabar baik gaes, minat anak muda kita terhadap film itu tinggi banget! Data dari SurV (April 2024) yang diungkap Lokadata.id bilang 57% anak muda sering banget ke bioskop. Rinciannya:
5% datang seminggu sekali
15% datang sebulan sekali
37% datang kalau ada film yang lagi ramai atau hype!
Meskipun Horor masih jadi genre favorit (sampai 55%), animasi dan drama juga punya power yang gak bisa dianggap remeh, lho! Kedua genre ini punya cakupan yang sama-sama 17%. Ini bukti kalau market buat film animasi lokal kayak Jumbo itu beneran ada dan segar banget.
Angga nekenin lagi, buat dia, industri film gak cuma soal ngikutin tren. “Yang penting bukan cuma ngikutin tren, tapi ngebangun cerita yang punya napas panjang. Kita percaya film itu bukan sekadar produk akhir, tapi medium buat nyebarin cerita,” jelasnya.
Next Level: Jumbo Jadi Ekosistem Ekonomi Budaya Berkelanjutan!
Filosofi Visinemaemang keren. Mereka lihat film sebagai pintu gerbang.
“Dari situ, IP (Intellectual Property) bisa berkembang ke bentuk lain kayak serial, musik, dan merchandise. Ini yang bikinekosistem ekonomi budaya yang berkelanjutan,” tutup Angga.
Jadi, setelah sukses jadi film Indonesia terlaris, go international ke 40 negara, siap-siap aja Jumbonggak cuma nongol di layar bioskop, tapi juga jadi merchandise kece atau serial yang addictive! Kita tunggu breakthrough selanjutnya dari Jumbo dan Visinema, ya!
Gimana guys, bangga gak sih sama pencapaian film lokal kita ini? Kira-kira negara mana lagi ya yang bakal ditaklukkan Jumbo? Spill di kolom komentar!