Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang memaparkan jumlah korban akibat keracunan MBG. (Foto: screenshot)
Badan Gizi Nasional (BGN) ngumumin ada 5.914 orang yang kena keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepanjang Januari–September 2025.
JAKARTA | Kasus Keracunan MBG Tembus 5.914 Orang
Badan Gizi Nasional (BGN) baru aja rilis data mengejutkan: total ada 5.914 orang di seluruh Indonesia yang keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Angka ini dihitung dari Januari sampai September 2025.
Data korban keracunan akibat MBG dari Januari-September 2025 yang dipaparkan BGN. (Foto: screenshot)
Kalau di-breakdown per bulan, kasusnya naik turun kayak grafik saham:
Januari: 94 orang
Februari: 496 orang
Maret: nihil alias aman
April: 313 orang
Mei: 433 orang
Juni: aman lagi
Juli: 380 orang
Agustus: melonjak drastis 1.988 orang
September: makin tinggi, 2.210 orang
Total: 5.914 kasus keracunan MBG dalam 9 bulan.
Penyebab Keracunan: Dari E-Coli sampai Salmonella
BGN ngejelasin, biang keroknya mostly bakteri. Beberapa yang ketangkep antara lain:
E-coli → dari air, nasi, tahu, ayam
Staphylococcus aureus → dari tempe, bakso
Salmonella → dari ayam, telur, sayur
Bacillus cereus → dari mie
Coliform, Klebsiella, Proteus → dari air terkontaminasi
Jadi, meskipun program ini niatnya mulia (kasih makanan bergizi gratis), ternyata masih banyak PR besar soal food safety dan kontrol kualitas makanan di lapangan.
Wakil Kepala BGN Nangis Minta Maaf
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, nggak bisa nahan emosi pas konferensi pers di Kantor BGN, Jumat (26/9/2025). Sambil nangis, dia bilang pihaknya mengaku salah atas insiden keracunan yang bikin ribuan orang jadi korban.
“Kami mengaku salah, kami mengaku salah atas apa yang terjadi insiden pangan ya, insiden pengamanan pangan,” kata Nanik dengan suara bergetar.
Tapi dia juga ngasih pembelaan: menurutnya program MBG tetap punya tujuan baik, yaitu naikin gizi anak-anak Indonesia.
“Ini bukan masalah angka, sewaktu anak sakit itu adalah tanggung jawab kami, kesalahan kami sebagai pelaksana yang harus memperbaiki secara total,” lanjutnya.
MBG: Program Bagus, Eksekusi Masih Bermasalah
Intinya, program MBG masih perlu banyak evaluasi. Ide kasih makanan bergizi gratis ke anak-anak jelas positif, tapi kalau kualitas makanannya nggak terjamin, malah jadi bumerang.
Sekarang publik bakal nunggu langkah serius dari BGN: apakah mereka bisa bener-bener improve sistem distribusi, kontrol makanan, sampai higienitas? Atau kasus kayak gini bakal terus kejadian?
Gimana menurut lo, program kayak MBG ini masih worth dilanjut nggak kalau risikonya sebesar ini?