Inggris Resmi Akui Palestina, Keir Starmer Bikin Kejutan

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer umumkan pengakuan negara Palestina lebih cepat dari jadwal. Publik kaget, solusi dua negara kembali jadi sorotan.

LONDON | Inggris Akhirnya Ambil Sikap

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akhirnya resmi ngumumin kalau negaranya mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Kabar ini disampaikan langsung lewat video resmi pada Minggu (21/9/2025).

“Hari ini, untuk menghidupkan lagi harapan perdamaian dan solusi dua negara, saya nyatakan dengan tegas, Inggris secara resmi mengakui negara Palestina,” kata Starmer.

Yang bikin publik kaget, pengumuman ini datang lebih cepat dari rencana awal. Sebelumnya, Starmer dijadwalkan bakal ngumumin pengakuan ini pas Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS.

Kenapa Penting?

Langkah Inggris ini dianggap game-changer di kancah diplomasi dunia. Selama puluhan tahun, isu Palestina–Israel stuck tanpa solusi jelas. Dengan pengakuan resmi dari Inggris negara besar dan anggota G7 harapan soal “two-state solution” alias solusi dua negara kebangkitan lagi.

Wakil PM Inggris David Lammy juga sebelumnya udah pasang badan soal sikap negaranya. “Sekarang waktunya untuk memperjuangkan solusi dua negara,” katanya ke BBC.

Bukan Inggris Doang

Inggris sebenernya bukan yang pertama ambil langkah ini.

• Prancis udah ngumumin rencana serupa sejak Juli.
• Kanada jadi negara G7 pertama yang resmi mengakui Palestina.
• Australia langsung nyusul setelahnya.

Dengan Inggris sekarang ikut gabung, makin banyak negara besar yang buka jalan buat pengakuan Palestina di level internasional.

Reaksi Publik & Dunia

Pengumuman ini langsung bikin heboh media internasional dan warganet. Banyak yang apresiasi keberanian Inggris, tapi ada juga yang skeptis takut langkah ini cuma simbolis tanpa ada tekanan nyata ke Israel.

Namun, satu hal yang jelas: nama Keir Starmer kini tercatat di sejarah sebagai PM Inggris yang akhirnya ambil keputusan berani di tengah konflik yang udah jalan puluhan tahun.

Jadi, apakah pengakuan ini bakal bener-bener jadi titik balik perdamaian Palestina–Israel, atau cuma jadi headline sesaat? Waktu yang bakal jawab.

_{^{source inews}}