Khalil Al Hayya selamat dari serangan Israel di Doha, Qatar, namun dia kehilangan putranya (Foto: AP)
Serangan Israel ke delegasi Hamas di Doha, Qatar, bikin lima orang tewas termasuk anak pejabat senior. Tapi pimpinan Hamas selamat, upaya pembunuhan gagal.
BEIRUT | Israel Luncurkan Serangan di Doha
Drama konflik Gaza makin panas. Selasa (9/9/2025), Israel dilaporkan nyerang delegasi Hamas yang lagi ada di Doha, Qatar. Serangan ini bikin sedikitnya lima orang tewas, tapi yang mengejutkan: nggak ada satupun pimpinan Hamas yang kena.
Salah satu korban ternyata Humam, anak dari Khalil Al Hayya, pejabat senior Hamas. Info ini pertama kali dilaporkan media Al Araby. Selain Humam, ada ajudan pribadi Al Hayya, plus tiga orang lain yang diduga pengawal.
Target Utama: Khalil Al Hayya
Media Israel bilang, target utama serangan sore itu jelas: Khalil Al Hayya, tokoh penting Hamas yang juga lagi ikut rapat delegasi. Tapi menurut keterangan resmi Hamas, Al Hayya selamat bareng pimpinan lain yang hadir.
“Upaya pembunuhan terhadap Al Hayya dan para pemimpin Hamas gagal,” tegas Suhail Al Hindi, anggota biro politik Hamas, ke Al Jazeera.
Lagi Bahas Proposal Gencatan Senjata
Yang bikin makin panas, serangan ini terjadi pas rombongan Hamas lagi meeting buat ngebahas proposal gencatan senjata yang katanya diajukan Presiden AS, Donald Trump. Jadi, suasana yang harusnya diplomatis malah jadi tragedi.
Al Hindi bilang, jatuhnya korban tetap jadi luka mendalam. Tapi menurut dia, perjuangan memang selalu ada konsekuensi. “Darah pemimpin Hamas sama aja berharganya dengan darah anak-anak Palestina lainnya,” ucapnya.
Korban Luka dan Versi Lain
Sumber Hamas yang ngomong ke kantor berita Rusia, RIA Novosti, juga memastikan: nggak ada pimpinan yang gugur. Tapi memang ada beberapa anggota delegasi yang luka-luka. Cuma, penyebab luka ini masih simpang siur.
“Kami nggak punya info ada pemimpin yang gugur. Yang jelas ada beberapa yang luka. Detail penyebab lukanya belum jelas,” kata sumber tersebut.
Kondisi Terkini
Serangan ini jelas bikin situasi makin rumit. Hamas kehilangan orang-orang dekat, tapi pimpinan utamanya masih berdiri. Israel sendiri belum kasih keterangan detail ke publik soal serangan ini selain lewat media mereka.
Yang jelas, Doha—yang biasanya dikenal aman dan netral—mendadak jadi saksi konflik yang biasanya hanya meledak di Gaza.