Fenomena brain rot atau otak busuk lagi viral di internet. Apa sih penyebabnya? Beneran bahaya buat kesehatan mental kita? Yuk kenalan sama istilah ini yang sering muncul gara-gara kebiasaan scroll TikTok dan Instagram tanpa henti.
JAKARTA | Apa Itu Brain Rot, Si “Otak Busuk” dari Era Digital?
Pernah nggak sih kamu lagi scroll TikTok atau Reels, terus tiba-tiba sadar udah satu jam lewat tanpa isi yang bener-bener nyangkut di otak? Nah, fenomena itu sekarang populer disebut brain rot alias “otak busuk”.
Istilah ini sebenarnya slang internet yang sempet booming dan bahkan dinobatin jadi Word of the Year. Intinya, brain rot dipake buat ngejelasin gimana otak kita makin tumpul gara-gara kebanyakan konsumsi konten digital yang receh, cepat, dan dangkal.
Mengutip Healthline, brain rot biasanya muncul karena kita kebanyakan nonton konten pendek yang cepat banget, kayak TikTok, YouTube Shorts, atau Instagram Reels. Konten yang tujuannya cuma kasih dopamine instan tanpa mikir panjang. Hasilnya? Otak jadi males kerja keras, memori gampang bocor, dan fokus susah dijaga.
Brain Rot Itu Penyakit Beneran Nggak Sih?
Sebenernya, brain rot bukan diagnosis medis resmi jadi bukan penyakit yang bisa lo temuin di buku kedokteran. Tapi… jangan salah, efeknya nyata. Penelitian udah nunjukin kalau kebiasaan ini bisa bikin:
Otak terasa penuh alias overwhelmed.
Susah fokus dan gampang terdistraksi.
Emosi jadi tumpul alias desensitized.
Pandangan ke diri sendiri makin negatif.
Ingatan jangka pendek melemah.
Bahkan bisa bikin lo males bersosialisasi.
Sounds scary, kan?
Kenapa Bisa Kena Brain Rot?
Penyebab utamanya simpel: kecanduan dopamine instan. Setiap kali kita swipe video receh, otak langsung dapet “hadiah” kecil berupa rasa seneng. Tapi karena hadiahnya kecil banget, kita jadi butuh nonton lebih banyak biar rasa seneng itu terus ada. Akhirnya kebiasaan ini muter kayak loop toxic yang nggak ada habisnya.
Konten yang sering jadi pemicu brain rot antara lain:
Video pendek viral (TikTok, YouTube Shorts, Reels).
Video challenge ekstrem yang absurd banget.
Konten prank receh yang sebenernya nggak penting.
Kalau dikonsumsi terus, otak jadi ketagihan hiburan instan. Lama-lama susah banget menikmati hal-hal yang butuh fokus panjang, kayak baca buku, kerja serius, atau sekadar ngobrol dari hati ke hati.
Efek Brain Rot Buat Kesehatan Mental
Seiring waktu, brain rot bisa bikin kamu jadi gampang capek secara mental. Istilahnya mental fatigue. Efek lainnya bisa:
Ngerasa kosong meskipun udah banyak hiburan.
Jadi gampang anxious karena terlalu sering doomscrolling.
Makin nggak sensitif sama emosi orang lain.
Produktivitas jeblok karena otak gampang distracted.
Jadi kalau akhir-akhir ini lo ngerasa gampang capek, pikiran berantakan, dan susah konsen gara-gara terlalu sering online well, bisa jadi itu gejala brain rot.
Gimana Cara Ngatasin Brain Rot?
Tenang, bukan berarti harus uninstall semua sosmed. Tapi lo bisa mulai dengan:
Atur screen time biar nggak kebablasan scroll.
Konsumsi konten berkualitas kayak podcast, artikel panjang, atau video edukasi.
Latihan fokus lewat journaling atau meditasi singkat.
Kasih jeda digital detox sehari tanpa sosmed.
Intinya, konten instan oke-oke aja kalau dikonsumsi secukupnya. Jangan sampe hidup kita dikontrol algoritma dan dopamine instan yang bikin otak makin “busuk”.
Jadi, next time pas lagi scroll TikTok atau Reels tanpa sadar, coba tanya ke diri sendiri: “Ini gue nikmatin atau cuma brain rot mode on?”