Lembaga nonprofit Save The Children mengatakan anak-anak di Gaza kelaparan hingga tak kuat bicara dan menangis. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
Save the Children ungkap kondisi memilukan anak-anak di Gaza yang kelaparan parah. Banyak dari mereka sudah terlalu lemah untuk menangis, sementara akses bantuan makanan terus terhambat.
JAKARTA | Kondisi Gaza Bikin Hati Tersayat
Di tengah perang yang nggak kelar-kelar, cerita tentang anak-anak di Gaza kelaparan bikin dunia makin miris. Presiden Save the Children, Inger Ashing, dalam sidang Dewan Keamanan PBB (27/8), ngasih gambaran detail gimana parahnya situasi.
Katanya, kelaparan di Gaza itu bukan sekadar istilah teknis atau data di atas kertas. “Kalau nggak ada makanan, anak-anak jadi malnutrisi parah, terus pelan-pelan meninggal dengan cara yang menyakitkan. Itu namanya kelaparan,” ucap Ashing, dikutip dari AFP.
Anak-anak Gaza Nggak Lagi Punya Tenaga Buat Nangis
Ashing cerita, tubuh anak-anak yang kelaparan awalnya “makan” cadangan lemak mereka sendiri buat bertahan. Tapi begitu habis, tubuh mereka literally mulai mengonsumsi otot dan organ vital.
Parahnya lagi, klinik-klinik di Gaza makin sedikit dan hampir hilang. “Sekarang, anak-anak itu bahkan udah nggak punya tenaga buat ngomong atau nangis kesakitan. Mereka cuma bisa terbaring, kurus kering, penuh penderitaan,” tambahnya.
Bantuan Terhambat, Dunia Diminta Bertindak
Save the Children dan banyak lembaga kemanusiaan udah lama warning kalau krisis pangan di Gaza tinggal tunggu waktu. Salah satu penyebab utamanya, kata Ashing, adalah larangan masuknya makanan dan kebutuhan pokok ke Gaza oleh Israel, sejak perang meletus pasca serangan Hamas Oktober 2023.
“Semua orang yang duduk di ruangan ini punya tanggung jawab hukum dan moral buat hentikan kekejaman ini,” tegasnya di depan Dewan Keamanan.
PBB: Setengah Juta Orang Gaza Udah Kena Dampaknya
PBB resmi mendeklarasikan adanya kelaparan di Gaza (23/8). Mereka menyalahkan “penghalangan sistematis” yang dilakukan Israel dalam mengizinkan bantuan masuk, lebih dari 22 bulan perang berjalan.
Menurut data Integrated Food Security Phase Classification (IPC), ada sekitar 500 ribu orang di Gaza (sekitar 1/5 populasi Palestina) yang udah terdampak kelaparan. Dan yang bikin makin horor, diprediksi September nanti, kelaparan bakal nyebar sampai ke dua pertiga wilayah Gaza.
Krisis Gaza Jadi Sorotan Dunia
Kondisi anak-anak di Gaza yang kelaparan sampai nggak bisa nangis sekarang jadi perhatian global. Tapi sejauh ini, solusi konkret buat nge-stop penderitaan mereka belum juga jelas. Yang pasti, cerita ini makin nunjukin bahwa perang panjang bukan cuma soal politik atau wilayah, tapi soal nyawa—terutama anak-anak yang nggak salah apa-apa.