Sexual Abuse

Gila, Sih! Guru di Tangerang Tega Cabuli Siswi SMP, Modusnya Pura-Pura ‘Terapi’ Hipnotis

Published on

Siswi di salah satu SMP di Kota Tangerang mengalami pencabulan yang dilakukan oleh gurunya sendiri. (photo: Ilustrasi/Ist)

Miris banget! Seorang guru SMP di Kota Tangerang berinisial SY diduga melakukan pelecehan terhadap muridnya sendiri. Berdalih mau mengobati sifat introvert dengan hipnotis, pelaku malah melancarkan aksi bejatnya di ruang kepala sekolah yang kosong. Kronologi lengkapnya bikin elus dada!

TANGERANG | Guys, ada berita yang bikin elus dada banget dari dunia pendidikan kita. Miris! Seorang siswi SMP di Kota Tangerang, Banten, diduga jadi korban pencabulan oleh oknum gurunya sendiri yang berinisial SY. Dan yang bikin makin nyesek, kejadian ini terjadi di sekolah, tempat yang harusnya jadi lingkungan paling aman buat belajar.

Kejadian yang literally shocking ini sekarang lagi diurus sama pihak kepolisian setelah orang tua korban bikin laporan resmi.

Kronologi Awal: Dari Remedial Jadi Awal Petaka

Jadi gini, guys. Menurut keterangan Kasie Humas Polres Tangerang Kota, AKP Prapto, semuanya berawal pas orang tua korban ngelaporin kejadian ini pada 25 Juni 2025 lalu.

Ceritanya, si korban bareng orang tuanya dateng ke sekolah buat ngerjain remedial. Awalnya semua kelihatan normal. Korban ketemu sama si pelaku, guru SY ini, terus disuruh ngerjain soal di sebuah ruang kosong.

“Awalnya korban dan pelapor datang ke sekolah untuk mengerjakan remidial. Korban bertemu pelaku dan diarahkan ke ruang kosong untuk mengerjakan remidial,” kata AKP Prapto, Minggu (24/8/2025).

Sampai sini, belum ada yang aneh. Tapi, di sinilah modus licik si pelaku mulai berjalan.

Modus Hipnotis Buat ‘Sembuhin’ Introvert

Setelah sesi remedial selesai, SY ini dengan pedenya nyamperin orang tua korban. Dia ngeliat si anak ini punya sifat yang agak tertutup atau introvert.

Nah, dengan gaya meyakinkan, si guru ini nawarin sebuah ‘solusi’. Dia ngaku bisa ‘ngobatin’ sifat introvert si anak biar jadi lebih ceria lagi. Caranya? Pake metode hipnotis. Like, seriously?

Tawaran ini jelas bikin orang tuanya tertarik. Siapa sih yang nggak mau liat anaknya jadi lebih percaya diri? Tanpa curiga, ortu korban pun setuju.

Detik-Detik Pelecehan di Ruang Kepala Sekolah

Pelaku kemudian ngajak korban buat masuk ke Ruang Kepala Sekolah, yang kebetulan banget lagi dalam keadaan kosong. Di sinilah red flag mulai kelihatan.

“Pelaku menutup pintu dan melakukan ritual dengan cara menutup mata korban dengan kain,” jelas AKP Prapto.

Alih-alih melakukan terapi hipnotis seperti yang dijanjikan, SY justru melakukan perbuatan keji dan mencabuli muridnya sendiri. Korban yang matanya ditutup kain, jelas nggak berdaya.

Untungnya, orang tua korban yang nunggu di luar punya firasat nggak enak. Merasa ada yang aneh dan curiga karena prosesnya lama, si ortu ini memberanikan diri buat ngintip dari jendela ruangan.

Dan bener aja, apa yang dilihatnya bener-bener bikin syok.

“Setelah mengintip, pelapor langsung masuk ke ruangan dan mengajak korban pulang,” lanjut AKP Prapto. Nggak pake lama, si ortu langsung nyelametin anaknya dari situasi mengerikan itu.

Di perjalanan pulang, dengan hati yang hancur, si anak akhirnya berani cerita semua kejadian pahit yang baru aja dia alamin ke orang tuanya. Keluarga yang denger cerita itu tentu nggak terima dan langsung memutuskan buat lapor polisi.

Ancaman Hukuman Berat Menanti Pelaku

Saat ini, kasusnya lagi diselidiki secara mendalam oleh pihak kepolisian. Kalau nantinya terbukti bersalah, pelaku SY ini nggak akan bisa lari dari jerat hukum.

Dia bakal dijerat dengan Pasal 82 UU Nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Ancamannya jelas nggak main-main, yaitu hukuman penjara yang berat buat mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya.

Kita doakan semoga korban dan keluarga diberi kekuatan dan kasus ini bisa diusut tuntas seadil-adilnya, ya. Stay safe everyone!

GuruCabul #PelecehanSeksual #Tangerang #Kriminal #Miris #BeritaViral #PerlindunganAnak

source inews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version