National News

Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag, KPK Sebut Kerugian Negara Capai Rp1 Triliun

Published on

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo (photo: Nur Khabibi)

JAKARTA | Kasus dugaan korupsi kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag) makin panas, guys. 🚨 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi ngumumin kalau kerugian negara dari kasus ini udah tembus angka Rp1 triliun lebih. Yes, you read that right triliunan rupiah! 😱

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, bilang perhitungan itu masih angka sementara. Tapi tetep aja, nilainya udah bikin kening berkerut.

“Dalam perkara ini, hitungan awal dugaan kerugian negaranya lebih dari Rp1 triliun,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Senin (11/8/2025).

Budi jelasin, angka ini hasil hitungan internal KPK bareng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Jadi udah ada koordinasi, tapi BPK nanti yang bakal ngitung lagi lebih detail dan final.

“Hitungan internal KPK namun sudah didiskusikan juga dengan teman-teman di BPK, namun masih hitungan awal, tentu nanti BPK akan menghitung secara lebih detail lagi,” tambahnya.

Status Kasus Naik Level 🚀

Sebelumnya, KPK udah resmi naikin status kasus ini dari penyelidikan ke penyidikan. Itu artinya, KPK udah punya cukup bukti kalau ada dugaan tindak pidana korupsi di balik penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji Kemenag tahun 2023–2024.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, bilang:

“Bahwa terkait dengan perkara haji, KPK telah menaikkan status penyelidikan terkait penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji pada Kementerian Agama tahun 2023-2024 ke tahap penyidikan.”

Asep juga ngejelasin, meskipun udah masuk tahap penyidikan, KPK belum menetapkan tersangka. Sprindik (Surat Perintah Penyidikan) yang dikeluarin masih bersifat umum. Artinya, mereka lagi fokus ngusut dugaan pelanggaran Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 soal Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Kenapa Ini Penting?

Kasus ini nyentuh sektor yang super sensitif: ibadah haji. Selain nyangkut dana triliunan rupiah, ini juga soal hak masyarakat buat dapet pelayanan ibadah yang jujur dan transparan.

Sekarang, publik tinggal nunggu hasil perhitungan final BPK dan siapa aja yang bakal ditetapkan sebagai tersangka. Kalau bener angkanya segede itu, kasus ini bisa jadi salah satu mega-korupsi yang rame banget di 2025.

source inews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version