Kecelakaan tragis truk bantuan kemanusiaan di Gaza, Rabu (6/8), menyebabkan sedikitnya 20 warga tewas (Foto: AP)
GAZA | Sebuah tragedi kemanusiaan baru aja terjadi di tengah krisis berkepanjangan di Gaza. Sebuah truk yang ngangkut bantuan buat warga sipil terguling dan nimpuk kerumunan orang yang lagi antre bantuan. Kejadian ini bikin 20 orang tewas di tempat, dan puluhan lainnya luka-luka. Serem banget.
Insiden ini terjadi di wilayah Jalur Gaza bagian tengah, hari Rabu (6/8/2025) siang waktu setempat. Menurut laporan resmi dari kantor berita pemerintah Palestina, WAFA, penyebab utamanya diduga karena truk tersebut dipaksa lewat jalur miring yang rusak parah, akibat jalanan yang hancur kena bom dan belum pernah diperbaiki.
Dipaksa Lewat Jalur Nggak Aman
Masih dari laporan WAFA, truk itu sebenernya udah ngangkut bantuan dari Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), hasil kerja sama Israel dan Amerika Serikat. Tapi, sopirnya dipaksa tentara Israel buat ambil jalur alternatif yang nggak aman. Jalan itu nggak cuma sempit dan rusak parah, tapi kanan-kiri juga dipenuhi warga yang lagi antre, banyak yang udah lemes karena kelaparan.
Media pemerintah Gaza juga nuding bahwa militer Israel sengaja bikin kondisi chaos. Mereka nggak ngarahin truk-truk bantuan ke rute yang lebih aman, yang padahal bisa aja diatur kalau memang niat. Banyak pihak percaya ini bukan cuma kecelakaan biasa, tapi bagian dari skema distribusi bantuan yang… yah, keliatannya makin bikin warga menderita.
Dituding Jadi Skema “Jebakan Maut”
Distribusi bantuan yang dikelola Israel dan AS lewat GHF ini udah lama dikritik keras sama PBB dan organisasi HAM internasional. Mereka bilang ini kayak jebakan niatnya ngasih bantuan, tapi malah nyeret nyawa.
Buktinya? Sejak Mei 2025, data dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza nunjukin bahwa udah ada 1.568 orang yang tewas ditembak saat lagi antre bantuan di pusat distribusi GHF. Serius. Dan yang luka-luka juga nggak sedikit, mencapai 11.230 orang.
Itu belum termasuk krisis kelaparan yang makin brutal. Dari data yang sama, sejak Oktober 2023, udah 188 orang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi, dan yang bikin makin perih, 94 di antaranya adalah anak-anak. Bayangin anak kecil meninggal karena nggak punya akses makanan…
Kondisi Gaza: Krisis di Atas Krisis
Kondisi di Gaza saat ini bener-bener kayak hidup di tengah bom waktu. Di satu sisi ada perang, di sisi lain bantuan kemanusiaan pun nggak bisa diakses aman. Warga sipil jadi korban paling besar mereka harus bertahan hidup sambil berjudi nyawa cuma buat dapet sekarung tepung atau sebotol air bersih.
Banyak netizen internasional mulai angkat suara soal kejadian ini di media sosial. Tagar #GazaUnderAttack dan #AidNotWar sempat trending global semalam. Beberapa tokoh dunia dan aktivis kemanusiaan juga desak PBB dan komunitas internasional buat ambil langkah nyata, bukan cuma pernyataan prihatin doang.
Kesimpulan: Bantuan Nggak Seharusnya Bawa Maut
Tragedi ini seolah jadi bukti lagi kalau skema bantuan di Gaza bukan cuma soal ngasih sembako tapi juga soal siapa yang ngatur, siapa yang ngontrol, dan siapa yang bener-bener peduli sama nyawa manusia. Dan yang paling nyesek: yang jadi korban tuh bukan tentara, bukan politisi, tapi rakyat biasa.
Semoga makin banyak mata dunia yang kebuka, karena nyawa-nyawa warga Gaza nggak boleh terus diperlakukan kayak angka statistik doang.