Ini Kami

No More KW! Gen Z Bangga Pakai Brand Lokal Asli

Published on

(photo ilustrasi: AI)

JAKARTA, POPERS.ID | Masih ada aja yang mikir kalau pengen keliatan keren harus pakai brand luar negeri dengan logo segede gaban di dada. Padahal, buat anak Gen Z sekarang, keren itu bukan soal merek luar—apalagi kalau barangnya KW. Malah, banyak banget yang sekarang bangga tampil pakai brand fashion lokal karena dinilai lebih original, berkualitas, dan punya cerita.

Gen Z = Anti KW, Pro Lokal!

Generasi ini dikenal paling aware soal orisinalitas dan kualitas. Memang Gen Z sering dicap FOMO, pengen tampil beda, bahkan kadang nyentrik. Tapi soal fashion, mereka punya prinsip: mendingan pakai barang lokal yang asli daripada gengsi pakai KW yang kualitasnya questionable. “Barang KW tuh NORAK banget sih. Mending lokal tapi original,” jadi mindset kebanyakan anak muda sekarang.

Ferdy Tahier termasuk penggemar produk lokal (photo: Ist)

Era Brand Lokal Naik Kelas

Di tengah shifting mindset ini, brand fashion lokal makin naik daun. Nama-nama kayak Erigo, Shining Bright, Crooz, Monstore, sampai puluhan brand kecil di Instagram jadi primadona baru. Bahkan banyak yang bangga karena sekalian support bisnis anak bangsa.
“Gue sih lumayan bangga ya pakai baju-baju lokal. Sekalian bantu bisnis temen dan naikin UMKM negara,” kata Ferdy Tahier, vokalis Element.

Gaya Itu Soal Jujur, Bukan Mahal

Buat Gen Z, pakai brand lokal bukan berarti murahan. Justru karena nggak semua orang tahu, jadi keliatan lebih eksklusif. Plus, di era transparansi kayak sekarang, ketahuan pakai KW malah bikin malu.
“Pakai KW tuh kayak bohong ke diri sendiri. Mending lokal tapi asli, dan kita tahu siapa yang bikin,” cerita Dewa (19), mahasiswa yang aktif nge-thrift dan support brand lokal.

Makna Lebih Penting Dari Logo

Gen Z bukan cuma ngejar tren, mereka peduli sama value, cerita di balik produk, dan impact sosialnya. Jadi daripada pakai brand besar tapi KW, banyak yang pilih fashion lokal yang jujur, real, dan punya karakter. Karena pada akhirnya, gaya yang keren bukan soal logo tapi soal cerita di baliknya. [dewa tahier]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version