National News

Ratusan Ojol Demo Lagi, Nolak Disebut Buruh & Minta Perlindungan Hukum dari Presiden Prabowo

Published on

Ilustrasi demo ojol di Patung Kuda, tolak status buruh. (Foto: Isra Triansyah)

JAKARTA | Hari ini, Kamis, 17 Juli 2025, ratusan driver ojek online alias ojol bakalan turun ke jalan. Lokasinya? Ya apalagi kalau bukan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Tempat legend buat demo. Kali ini mereka demo bukan soal tarif, bukan soal orderan, tapi soal status mereka. Intinya sih mereka ogah dibilang buruh.

“Kami tuh bukan buruh. Kami ini mitra mandiri. Tolong bedain ya! Kami nolak keras regulasi yang maksa driver ojol masuk ke sistem kerja yang subordinatif. Udah cukup selama ini kami diem, sekarang waktunya speak up,” kata Achsanul Solihin, Jenderal Lapangan Ojol dan URC Bergerak, Rabu 16 Juli 2025 kemarin.

Menurut Achsanul, ojol itu kerja dengan cara mereka sendiri. Mau narik pagi, siang, malem, suka-suka. Mau ambil order apa, jam berapa, itu hak driver. Nah, kalau udah jadi buruh, semua itu bisa hilang. “Kami gak mau kehilangan kemerdekaan kami sebagai pengemudi. Jadi buruh itu berarti siap-siap dibebanin aturan yang sepihak, target yang ketat, dan gak ada lagi tuh fleksibilitas yang selama ini jadi ciri khas profesi ini,” lanjutnya.

URC sendiri tegas, mereka tolak semua bentuk regulasi yang ujung-ujungnya maksa driver tunduk dalam sistem kerja subordinatif.

Selain soal status, mereka juga bawa isu lain nih. Soal potongan pendapatan dari aplikator. Achsanul bilang, pihaknya gak pernah tuh minta potongan jadi 10%. Yang ada mereka selama ini udah ikhlas dipotong 20% dan mereka gak masalah.

“Kami gak pernah ribut soal itu. 20 persen ya udah dari dulu begitu. Kami juga paham kok, aplikator kan juga harus survive, sama kayak kami. Kami ini mitra, saling butuh, gak bisa hidup sendirian,” jelasnya.

Jadi, kalau ada framing yang bilang driver minta potongan diturunin ke 10 persen, itu hoax. Gak ada tuh. Mereka gak pernah minta.

Di akhir pernyataannya, Achsanul juga ngirim pesan khusus buat Presiden Prabowo Subianto. Mereka minta, tolong deh Pak Presiden, keluarin Perppu buat ojol. Biar status mereka jelas, ada payung hukumnya.

“Udah terlalu lama ojol dibiarin tanpa perlindungan hukum yang jelas. Makanya kami desak Presiden langsung turun tangan. Bukan janji, tapi Perppu beneran,” tutupnya.

source inews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version