Perut Aman, Hati Senang: 5 Hacks Jitu Buat Kamu yang Punya Asam Lambung tapi Doyan Ngopi, No More Drama GERD!

JAKARTA, POPERS.ID | Buat kita-kita, Gen Z dan Milenial, ngopi itu udah kayak napas, kan? Rasanya ada yang kurang kalau sehari aja nggak kena kafein. Entah buat nendang rasa ngantuk pas deadline numpuk, atau emang udah jadi ritual wajib buat nongkrong cantik bareng bestie. Kopi udah jadi bagian dari lifestyle yang nggak terpisahkan.

Tapi, ada satu masalah klasik yang sering banget jadi love-hate relationship kita sama kopi: asam lambung! Yap, sensasi panas di dada alias heartburn yang tiba-tiba dateng abis nyeruput kopi itu emang super ganggu. Niatnya mau melek, eh malah jadi meringis nahan perih.

Banyak yang akhirnya milih buat nyerah dan dadah-dadah sama kopi kesayangan. Tapi, chill dulu, guys! Ternyata, kita nggak harus sepenuhnya musuhan sama kopi, kok. Ada trik dan cara khususnya biar kita tetep bisa nikmatin kopi tanpa harus takut ‘diserang’ asam lambung.

Penasaran gimana caranya? Yuk, kita bedah tuntas di sini!

Kenapa Sih Kopi Bikin Asam Lambung Naik? Ini Kata Ahli

Sebelum masuk ke triknya, kita perlu kenalan dulu sama biang keroknya. Kenapa sih kopi bisa memicu asam lambung?

Menurut seorang ahli gastroenterologi dari Virginia, Dr. Otto Lin, MD, seperti yang dikutip dari Popsugar, jawabannya ada di kafein. “Efek kafein pada tubuh dapat melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang memungkinkan asam lambung ke kerongkongan,” jelasnya.

Bingung? Gampangnya gini: bayangin di antara lambung dan kerongkongan kita ada sebuah ‘pintu’ otomatis. Nah, kafein ini bisa bikin ‘pintu’ itu jadi sedikit lebih rileks atau kendor. Akibatnya, asam dari lambung yang seharusnya diem di bawah, jadi gampang ‘bocor’ dan naik ke kerongkongan. Itulah yang bikin sensasi perih dan nggak nyaman itu muncul.

Tapi tenang, guys. Bukan berarti kita harus pasrah. Here are 5 game-changing tricks buat ngopi aman dan nyaman!

1. Atur Jatah Ngopi, Jangan Barbar!

Semua yang berlebihan itu nggak baik, termasuk ngopi. Ini aturan pertama dan paling fundamental. Dokter Lin menyarankan buat kita membatasi asupan kopi harian.

Buat kita yang punya riwayat asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), sangat nggak direkomendasiin buat minum lebih dari dua cangkir kopi sehari. “Kebanyakan pasien refluks asam dapat menoleransi kopi dalam jumlah kecil tanpa gejala berlebihan,” kata Dr. Lin.

Jadi, coba deh jujur sama diri sendiri. Kalau emang secangkir aja udah cukup bikin melek, yaudah stop di situ. Jangan karena lagi seru nongkrong, semua jenis kopi dipesen. Know your limit!

2. Gula dan Pemanis? Kurangin, Deh!

Siapa di sini tim kopi susu gula aren super manis? Wah, mungkin ini saatnya buat sedikit berkhianat. Minuman dengan kadar gula yang tinggi ternyata bisa memperburuk kondisi refluks asam, lho.

“Pertimbangkan untuk mengurangi asupan gula. Hubungi dokter masing-masing untuk mendapatkan takaran gula yang direkomendasikan,” saran Dr. Lin.

Gula bisa memicu peradangan dan bikin lambung memproduksi lebih banyak asam. Jadi, daripada pesen Vanilla Latte dengan extra syrup, coba deh ganti ke Americano tanpa gula atau Latte dengan less sugar. Awalnya mungkin aneh, tapi lama-lama kamu bakal terbiasa dan malah bisa lebih nikmatin rasa asli dari biji kopinya.

3. Pilih ‘Jodoh’ Kopi yang Tepat Buat Lambung

Nggak semua kopi diciptakan sama, guys. Tiap jenis kopi punya tingkat keasaman (pH) yang beda-beda. Menurut riset yang dilansir dari Verywell Health, kopi dengan pH sekitar 4,85 sampai 5,13 dianggap lebih ‘ramah’ di lambung.

Gimana cara nemuinnya? Ini beberapa bocorannya:

• Dark Roast Coffee: Biji kopi yang disangrai lebih lama (dark roast) cenderung punya tingkat keasaman yang lebih rendah. Proses pemanggangan yang panjang bantu memecah senyawa asam dalam biji kopi.
• Green Coffee: Ini bukan kopi warna hijau, ya. Maksudnya, biji kopi yang nggak melalui proses pemanggangan. Tingkat keasamannya juga dikenal lebih rendah.
• Double Fermented Coffee: Kopi yang proses fermentasinya dilakukan dua kali ini juga jadi pilihan oke karena prosesnya bantu mengurangi kadar asam.

Coba deh mulai sekarang lebih kepo pas di coffee shop, tanya baristanya tentang tingkat keasaman atau profil sangrai dari kopi yang mereka pakai.

4. Tambahin Susu Murni, Si Penyelamat!

Ini dia kabar baik buat pecinta kopi susu! Menambahkan susu ternyata bukan cuma soal rasa, tapi juga ada manfaat ilmiahnya.

Menurut beberapa penelitian, kandungan protein dalam susu murni—seperti kasein, laktalbumin, dan laktoglubulin—punya kemampuan super buat ‘mengikat’ asam klorogenat (CGA) pada kopi. CGA ini salah satu kontributor utama rasa asam dan pahit pada kopi.

Saat CGA ini diikat sama protein susu, dampaknya jadi lebih jinak dan bisa mencegah produksi asam lambung yang berlebih. Jadi, menambahkan sedikit susu murni ke kopi hitammu bisa jadi solusi cerdas.

5. Go Cold! Waktunya Jatuh Cinta sama Cold Brew

Pernah denger kan kalau kopi yang diseduh pakai air panas tingkat keasamannya lebih tinggi? That’s true! Panas bisa mengekstrak lebih banyak minyak dan senyawa asam dari bubuk kopi.

Nah, solusinya ada di cold brew coffee. Metode penyeduhan dengan air dingin atau air suhu ruang selama 12-24 jam ini menghasilkan kopi yang less acidic alias lebih rendah asamnya. Rasanya juga cenderung lebih smooth dan manis alami.

Buat kamu penderita asam lambung, cold brew bisa jadi sahabat terbaikmu. Kamu tetep bisa dapet ‘tendangan’ kafein yang kamu butuhin, tapi dengan risiko drama asam lambung yang jauh lebih kecil.

Intinya, punya asam lambung bukan akhir dari dunia perkopianmu. Dengan sedikit penyesuaian dan lebih mindful sama apa yang kita minum, ngopi bisa tetep jadi ritual yang asik dan aman. Happy sipping!

_{^{source haigrid}}