Jakarta, POPERS.ID | Siapa yang nggak baper kalau inget momen penting dalam hidup? Kayaknya itu juga yang lagi dirasain sama pop star kesayangan kita semua, Sabrina Carpenter. Tepat di tanggal 15 Juli kemarin, Sabrina kelihatan lagi nostalgia berat sambil ngerayain tiga tahun rilisnya album ikonik dia, Emails I Can’t Send.
Lewat sebuah unggahan yang touching banget di Instagram Story-nya hari Selasa (15/7), Sabrina Carpenter nge-post ulang cover art album tersebut dengan tulisan yang sweet dan dalem banget.
“3 tahun buat ‘emails’ tersayangku,” tulisnya, bikin para fans auto ikutan nostalgia.
Buat Sabrina, album yang dirilis pada 15 Juli 2022 ini bukan sekadar kumpulan lagu, tapi lebih dari itu. Ini adalah sebuah chapter yang mengubah segalanya. Dalam curhatannya, doi ngaku kalau album ini adalah gerbang kesuksesan yang nggak pernah dia bayangin sebelumnya.
“Album ini tuh berarti banget buat gue dan jadi semacam ‘gerbang’ buat banyak momen spesial yang nggak bisa gue liat di depan mata waktu itu,” lanjut Sabrina di unggahannya. “Gue nggak akan pernah take for granted chapter ini, apa yang udah dia ajarin ke gue, dan gimana album ini bikin gue jadi lebih deket sama kalian semua.”
Pelantun “Espresso” ini juga nggak lupa ngucapin makasih buat para fans, Carpenters, yang selalu setia nyanyiin lagu-lagunya di setiap konser. So sweet!
“Makasih buat kalian semua yang selalu nyanyi bareng,” tutupnya. “I love you forever!”
Kenapa ‘Emails I Can’t Send’ Jadi Album Krusial Banget?
Kalau kita flashback sedikit, Emails I Can’t Send yang dirilis via Island Records ini emang jadi titik balik yang super penting buat karir Sabrina Carpenter. Buat kamu yang ngikutin doi dari zaman Girl Meets World, pasti sadar banget sama lompatan karirnya.
Album ini berhasil nangkring di posisi ke-23 chart Billboard 200, yang pada saat itu jadi pencapaian tertingginya di chart tersebut. Nggak cuma itu, dari album inilah lahir lagu-lagu hits yang bikin nama Sabrina makin melambung dan untuk pertama kalinya masuk chart Billboard Hot 100, yaitu lewat lagu “Nonsense” yang viral banget dan “Feather” yang super catchy.
Sabrina sendiri pernah cerita di Instagram pas album ini pertama kali rilis, kalau proses pembuatannya itu literally perjalanan buat nemuin jati dirinya lagi.
“Gue kayaknya harus ‘melupakan’ diri gue yang lama dan belajar kenal sama diri gue lagi buat bisa bikin album ini,” tulis Sabrina waktu itu. “Ini adalah album yang paling gue banggain sejauh ini. Album yang gue harap bisa kalian dengerin dan ngerasa seolah kita lagi nongkrong dan curhat-curhatan selama satu jam.” Relatable banget, kan?
Dari ‘Emails’ ke Puncak Dunia: Eras Tour, Album No. 1, dan Grammy!
Efek ‘gerbang’ dari Emails I Can’t Send ini bener-bener nyata, guys. Setelah sukses dengan tur albumnya, Sabrina dapet kesempatan emas jadi artis pembuka di Eras Tour-nya Taylor Swift. Momen ini jelas bikin fanbase-nya makin meledak di seluruh dunia.
Kesuksesan ini kemudian dia lanjutin dengan merilis album keenamnya, Short n’ Sweet. Dan boom! Album ini langsung jadi album nomor #1 pertamanya di Amerika Serikat. Didukung sama lagu-lagu yang jadi anthem di mana-mana kayak “Espresso,” “Please Please Please,” dan “Taste,” Short n’ Sweet berhasil memperluas audiens yang udah dibangun Sabrina sejak era Emails. Puncaknya? Doi berhasil bawa pulang piala Grammy pertamanya! Gila, sebuah pencapaian yang luar biasa.
Perjalanan Sabrina Carpenter belum berhenti. Sang hitmaker sekarang lagi siap-siap buat ngerilis album ketujuhnya yang dikasih judul Man’s Best Friend, yang rencananya bakal keluar bulan Agustus nanti. Hype-nya udah kerasa banget, apalagi setelah single pembukanya, “Manchild,” sukses jadi jawara di chart Billboard Hot 100.
Kisah Emails I Can’t Send ini jadi bukti kalau sebuah karya yang jujur dan personal bisa jadi awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Gimana, POPERS? Setuju kan kalau album ini emang game-changer banget buat karir Sabrina Carpenter?