Presiden Prabowo Subianto meresmikan proyek Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di kawasan Artha Industrial Hills, Karawang, Minggu (29/6/2025). (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
KARAWANG | Presiden Prabowo Subianto akhirnya turun langsung ngeresmiin proyek raksasa ekosistem baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat. Gokilnya lagi, total investasinya tembus Rp95,6 triliun! Lokasinya di kawasan Artha Industrial Hills (AIH), dan proyek ini bakal jadi bagian penting buat masa depan energi Indonesia.
“Gue biasanya nggak datang ke acara groundbreaking beginian, tapi kali ini beda. Ini penting banget buat masa depan bangsa,” kata Prabowo dengan tegas, Minggu (29/6/2025).
Bukan cuma seremoni doang, proyek ini disebut-sebut sebagai langkah besar menuju kemandirian energi nasional. Dan ya, ini bukan proyek kecil-kecilan. Ini big deal, guys!
Kerja Sama RI-China, Targetnya Produksi 15 GW Baterai!
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga buka-bukaan soal skala proyek ini. Menurut dia, proyek bareng sama perusahaan China, CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited), ini bakal punya kapasitas produksi 15 gigawatt (GW) baterai kendaraan listrik. Buat yang belum ngeh, kapasitas segitu bisa nge-cover sekitar 250 ribu sampai 300 ribu mobil listrik!
“Indonesia tuh punya semua bahan utama buat baterai: nikel, kobal, mangan. Tinggal litium aja yang belum. Tapi teknologi kita belum nyampe banget, makanya kita gandeng CATL,” jelas Bahlil.
BUMN RI Pegang Saham Mayoritas
Tenang aja, proyek ini nggak full dikendalikan asing. BUMN kita pegang 51 persen saham, lewat Antam dan beberapa anak usaha lainnya. Dari hulu kayak tambang dan smelter, sampai hilir kayak precursor, katoda, dan sel baterai, semuanya bakal melibatkan perusahaan dalam negeri.
“Indonesia minimal pegang 30 persen di bagian hilir. Dan ke depan, kepemilikan itu bisa kita naikin lagi,” tambah Bahlil.
Nggak cuma itu, Presiden Prabowo juga dorong proyek ini nggak cuma bikin baterai mobil aja, tapi juga baterai buat panel surya dan energi terbarukan lainnya.
Buka 43 Ribu Lapangan Kerja, Efek ke Ekonomi Gede Banget
Dari sisi ekonomi, proyek ini diprediksi bakal nyiptain 8.000 lapangan kerja langsung, plus 35.000 pekerjaan tidak langsung. Efek ekonominya? Bisa nyumbang sampe USD 40 miliar per tahun, lho!
“Ini angka yang luar biasa. Bahkan tiap tahun bisa naik terus tergantung harga pasar,” jelas Bahlil.
Ini Bukan Sekadar Groundbreaking Biasa
Buat Prabowo, proyek ini punya nilai emosional dan historis. Soalnya, cita-cita buat hilirisasi sumber daya alam udah dibawa sejak zaman Bung Karno.
“Dari dulu udah ada mimpi buat hilirisasi, dan sekarang kita realisasikan,” ungkapnya.
Kenapa Ini Penting Buat Lo?
Proyek ini bukan cuma soal teknologi tinggi atau duit besar. Ini soal arah masa depan Indonesia—tentang energi bersih, kendaraan listrik, dan gimana negara kita bisa mandiri secara ekonomi dan teknologi. Jadi, buat lo yang peduli masa depan, ini adalah langkah konkret yang layak diapresiasi.
👉 Berita lengkap dan update lainnya, langsung aja baca diPOPERS.ID – BACA DAN TONTON BERITANYA!