Pemerintah Amerika Serikat telah memberi tahu pihak universitas dalam beberapa hari terakhir mengenai keputusannya untuk menghentikan kemampuan Harvard untuk menerima mahasiswa internasional (Sophie Park for The New York Times)
JAKARTA | Drama panas nih antara Harvard dan pemerintahan Trump. Jadi ceritanya, Harvard lagi ngamuk banget gara-gara kebijakan pemerintah AS yang ngusir mahasiswa asing dari kampus mereka. Yes, lo gak salah denger. Mahasiswa internasional literally diminta angkat kaki.
Kebijakan ini datang dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS, dan langsung bikin Harvard gercep ajukan gugatan ke pengadilan federal. Mereka ngerasa langkah ini gak masuk akal, nyerang hak kebebasan akademik, dan pastinya ngehantam ribuan mahasiswa internasional yang lagi kuliah di sana.
Dalam dokumen gugatan yang dilaporin CNN, Harvard bilang:
“Ini bukan sekadar kebijakan. Ini serangan ke kampus yang nolak tunduk sama pemerintah soal kurikulum, ideologi, sampai cara mereka ngatur kampus.”
Gila kan? Kebijakan ini muncul setelah Menteri Keamanan Dalam Negeri yang baru, Kristi Noem, mutusin buat cabut sertifikasi Student Exchange Program di Harvard untuk tahun ajaran 2025–2026.
Dan alasannya? Noem nuduh Harvard “nyebarin kekerasan, antisemitisme, dan kerja sama diam-diam sama Partai Komunis China.” Bahkan dia bilang nerima mahasiswa asing itu bukan hak, tapi “privilege” yang bisa dicabut kapan aja. Katanya lagi, kampus elite kayak Harvard cuma manfaatin mahasiswa asing buat dapetin duit lebih dari tuition fee tinggi, demi nambahin dana abadi mereka yang udah miliaran dolar.
Nah, Harvard langsung ngegas. Mereka bilang, ini tuh bukan cuma nyakitin reputasi kampus, tapi juga masa depan ribuan mahasiswa asing yang kuliah di sana. Kebijakan ini dianggap ilegal dan bisa bikin konflik diplomatik makin panas.
FYI, ini bukan pertama kalinya Trump bentrok sama kampus Ivy League. Dari dulu, pemerintahannya emang udah sering clash sama universitas-universitas top soal isu kebebasan akademik, imigrasi, dan kebijakan kampus lainnya. Tapi kali ini, levelnya udah beda. Lebih personal, lebih brutal.
Let’s see how far this battle goes. Yang jelas, Harvard gak bakal diem.