Militer Israel melancarkan serangan ke lokasi dekat Istana Kepresiden Suriah di Damaskus (Foto: AP)
JAKARTA | Serangan udara Israel bikin geger Damaskus, Suriah, Kamis malam (1/5/2025). Bukan serangan biasa, guys—roketnya nyaris banget kena Istana Kepresidenan Suriah! Serangan ini muncul nggak lama setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, ngeluarin ancaman bakal ikut campur urusan Suriah kalau pemerintah Assad nggak ngelindungin etnis minoritas Druze.
“Israel malam ini nyerang dekat istana presiden di Damaskus. Ini sinyal serius buat rezim Suriah. Kami nggak bakal diem aja kalau ada pengerahan pasukan di selatan Damaskus atau ancaman ke komunitas Druze,” begitu pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Netanyahu dan Menhan Katz, dikutip dari media Israel Ynet.
Selama ini, Israel emang sering nyerang wilayah Suriah, katanya sih buat hancurin sisa-sisa kekuatan rezim Assad. Tapi kali ini beda—lokasinya bener-bener deket banget sama pusat kekuasaan di ibu kota. Tegang parah!
Yang makin bikin situasi panas, pemimpin spiritual komunitas Druze di Suriah, Sheikh Hikmat Al Hijri, baru aja nuduh pemerintah Assad ngelakuin kampanye genosida terhadap komunitasnya. Ini buntut dari bentrokan berdarah yang udah ngewakilin nyawa 102 orang. Sheikh Hikmat bahkan minta komunitas internasional buat segera turun tangan sebelum makin parah.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Al Shaibani, langsung ngerespon keras. Dia bilang, satu-satunya jalan keluar buat stabilitas adalah persatuan nasional, bukan intervensi asing. “Setiap seruan buat campur tangan luar, apa pun dalihnya, justru bikin perpecahan makin dalam,” kata Shaibani lewat akun media sosial X.
Bukan cuma sekali, Israel juga udah nyerang posisi militer Suriah pada 30 April lalu dan bahkan ngirim pasukan ke zona penyangga di Dataran Tinggi Golan—daerah yang selama ini jadi titik panas antara dua negara.
Intinya, situasi di Suriah makin panas, dan kalau semua pihak nggak nahan diri, bisa-bisa konflik baru meledak lagi. Warga sipil? Lagi-lagi jadi korban tengah.