JAKARTA | Dalam tiga tahun terakhir, industri kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat, meningkatkan efisiensi dan menciptakan nilai baru di berbagai sektor. Banyak perusahaan kini memanfaatkan teknologi AI untuk memperkuat kemampuan sumber daya manusia mereka.
Menurut Forum Ekonomi Dunia, hingga akhir 2025:
85 juta pekerjaan diperkirakan akan digantikan oleh AI,
tetapi akan tercipta 97 juta peran baru.
5 Pekerjaan dengan Pertumbuhan Tercepat di Bidang AI (Berdasarkan data dari ZipRecruiter dan Indeed):
Artificial Intelligence Engineer
Gaji rata-rata: US$ 106.386 (Rp 1,7 miliar)
10% teratas: US$ 156.000 (Rp 2,6 miliar)
Artificial Intelligence Consultant
Gaji rata-rata: US$ 113.566 (Rp 1,9 miliar)
10% teratas: US$ 144.000 (Rp 2,4 miliar)
Artificial Intelligence Researcher
Gaji rata-rata: US$ 113.102 (Rp 1,9 miliar)
10% teratas: US$ 154.000 (Rp 2,5 miliar)
Artificial Intelligence Trainer
Gaji rata-rata: US$ 64.984 (Rp 1 miliar)
10% teratas: US$ 93.500 (Rp 1,5 miliar)
Artificial Intelligence Product Manager
Gaji rata-rata: US$ 103.178 (Rp 1,7 miliar)
10% teratas: US$ 175.000 (Rp 2,9 miliar)
Catatan Tambahan:
Banyak dari pekerjaan ini bisa dilakukan jarak jauh.
Peran seperti engineer, konsultan, dan peneliti AI termasuk dalam laporan “Jobs on the Rise” LinkedIn 2022–2024.
Perusahaan seperti Meta, Netflix, dan Amazon menawarkan gaji hingga US$ 900.000 (Rp 15 miliar) untuk pengembang dan pelatih model AI.
Industri non-teknologi seperti ritel, keuangan, kesehatan, dan pendidikan juga mulai merekrut profesional AI.
Keterampilan yang Dicari:
Pengodean
Pengembangan perangkat lunak
Penulisan teknis
Menurut Julia Pollak, kepala ekonom ZipRecruiter, tren ini menunjukkan pentingnya keterampilan teknis dibandingkan semata-mata gelar akademik dalam industri AI masa kini.