Para pembeli antre di depan truk makanan Flavor Hive. (VOA)
Antrean panjang nggak cuma ada di gerai kopi kekinian aja. Di sebuah lahan parkir di Alexandria, Virginia, truk makanan halal bernama Flavor Hive bikin heboh warga lokal sekaligus netizen. Truk ini viral banget di media sosial karena konsep uniknya: “Bring Your Own Bag” alias bawa camilan sendiri buat diisi sama lauk-lauk halal nan lezat.
Gimana ceritanya? Ide ini terinspirasi dari walking tacos , makanan populer di kalangan restoran Meksiko dan Amerika Latin. Biasanya, sisa tortilla dimasukkan ke bungkus kecil, lalu diberi isian daging dan pelengkap lainnya. Nah, Flavor Hive mengadaptasi konsep itu tapi lebih gila lagi—pelanggan bebas bawa camilan apa aja, mulai dari keripik, sushi, bahkan daun selada atau kacang kapri mentah!
Shihan Chowdhury, salah satu pemilik truk makanan Flavor Hive. (VOA)
Shihan Chowdhury dan Amgd Gende, duo dibalik Flavor Hive, nggak cuma bermain aman. Mereka mencampur-campur cita rasa otentik dari Bangladesh dan Mesir, bikin menu yang beda dari biasanya. Kamu bisa pilih taburan daging halal kayak ayam, sapi cincang, atau lamb gyro (domba panggang ala Yunani). Buat pelengkap, ada sayuran segar dan dua saus andalan: saus putih khas truk makanan halal dan saus hijau pedas bikinan mereka. Harganya? Sekitar $10 (sekitar Rp160 ribu) untuk porsi reguler.
Keunikan ini jadi magnet utama. Bukan cuma soal rasa, tapi juga pengalaman kuliner yang seru. Misbah, salah satu pelanggan dari Manassas, Virginia, ngefans banget sama Flavor Hive karena memberi ruang bagi bisnis makanan halal buat berkembang. “Luar biasa lihat banyak Muslim maju dengan bisnis halal mereka,” katanya.
Sementara JB, pelanggan asal Mesir, udah empat kali balik lagi ke Flavor Hive. Alasannya simpel: makanannya enak, komunitasnya ramah, dan mereka punya sense humor tinggi. “Saya suka banget sama rasanya, apalagi pedasnya pas!”
Sajian daging halal, sayuran, dan saus pelengkap Flavor Hive di atas snack. (VOA)
Oh ya, Shihan ternyata bukan sembarang pebisnis. Dia adalah kreator konten kuliner populer di TikTok (@chilipeppercooks) dengan 1,9 juta followers. Media sosial jadi senjata utama Flavor Hive buat promosi. “Di era media sosial, semua bisnis harus adaptif. Untungnya, saya udah jago bikin konten, jadi bisa langsung dipraktikkan di sini,” kata Shihan santai.
Tapi, konsep BYOB ini nggak cuma viral di AS aja. Di Indonesia, banyak pengusaha kuliner lokal ikut-ikutan nyontek ide serupa. Sayangnya, Shihan nggak sepenuhnya setuju kalau sembarang bahan bisa dimasukkan. “Ada jenis-jenis bahan tertentu yang cocok, nggak bisa asal-asalan,” ujarnya sambil ketawa.
Rencana besar Flavor Hive ke depan? Shihan nggak mau berhenti di truk makanan doang. Mereka siap ekspansi dengan membuka restoran permanen. Kabarnya, pengumuman resmi bakal dirilis dalam waktu dekat. Selain itu, mereka juga lagi ngembangin menu dessert spesial buat Ramadan tahun ini.
Tak hanya bungkus snack, pembeli bisa memilih varian menu pelengkap daging halal seusai pilihan. (VOA)
Meski baru setahun beroperasi, Flavor Hive udah berhasil bikin nama besar di dunia kuliner halal. Dengan antrean panjang setiap weekend dan momen-momen spesial kayak Ramadan, mereka sampai harus operasikan lima truk sekaligus biar bisa layani permintaan pelanggan.
Jadi, kapan nih kita bisa nyobain Flavor Hive di Indonesia? Kita tunggu aja gebrakan mereka selanjutnya!