Connect with us

Dari Miss Indonesia Sampai Jadi Sersan AD Amerika, Ini Cerita Inspiratif Kristy dan Rosita

Inspiring Story

Dari Miss Indonesia Sampai Jadi Sersan AD Amerika, Ini Cerita Inspiratif Kristy dan Rosita

Sersan Kristania Besouw sedang menjalani pelatihan (foto dok. pribadi)

JAKARTA | Menurut Pew Research Center, militer AS kini beranggotakan sekitar 1,3 juta personil aktif dan sekitar 800 ribu pasukan cadangan dari berbagai angkatan. Dari jumlah itu, diperkirakan sekitar 45 ribu imigran, termasuk keturunan Indonesia, walaupun tidak ada informasi spesifik tentang jumlah mereka.

Kristy: Dari Mahkota Miss Indonesia ke Seragam Tentara AS

Coba bayangin, lo pernah jadi Miss Indonesia, terus tiba-tiba lo ninggalin semua kemewahan itu buat hidup mandiri di negeri orang. Nah, ini yang dilakuin sama Kristania Virginia Besouw—biasa dipanggil Kristy. Dia tuh Miss Indonesia 2006, lho! Tapi alih-alih lanjut eksis di dunia entertainment, dia malah pilih jalur yang beda banget: kuliah keperawatan di Amerika, bahkan sampe jadi tentara!

Sersan Kristania Besouw (foto dok. pribadi)
Sersan Kristania Besouw (foto dok. pribadi)

Setelah masa jabatannya sebagai Miss Indonesia selesai di 2007, Kristy langsung cabut ke Amerika pake visa turis. Gak lama, dia beralih ke visa pelajar buat sekolah keperawatan di California. Tapi, biaya kuliah di sana mahal banget, akhirnya dia pindah ke Kansas. “Di California itu mahal banget kalau kita mahasiswa internasional. Jadi aku pindah ke Kansas, lebih murah,” katanya santai.

Banyak temennya yang kaget pas tau dia ninggalin dunia glamor buat kuliah. Padahal, banyak yang mikir dia bakal jadi presenter atau bintang sinetron. Tapi, Kristy bilang, “Aku suka tantangan, aku pengen belajar hal baru.” Dan bener aja, tantangan itu dateng gak cuma dari kuliah, tapi juga dari kehidupan sehari-harinya. Bayangin aja, dari yang dulunya semuanya dibantuin di Indonesia, tiba-tiba dia harus masak, nyuci, bahkan bersih-bersih rumah sendiri. “Awalnya sih nangis-nangis ya, tapi lama-lama aku jadi lebih mandiri. Sekarang aku bisa masak masakan Manado, bersih-bersih rumah, pokoknya segala macem deh!” ceritanya sambil ketawa.

Sersan Kristania Besouw (kanan) bersama dua kawannya (foto dok. pribadi)

Nah, yang bikin makin greget adalah pas dia putusin buat gabung sama militer Amerika Serikat! Dia ikut program MAFNI, yang ngizinin pemegang green card atau visa pelajar tertentu buat masuk angkatan darat. Awalnya dia masuk dengan pangkat E-3 (Prajurit Kelas Satu), berkat ilmunya dari sekolah keperawatan. Di usia 28 tahun, dia harus latihan bareng anak-anak muda yang rata-rata masih 18 tahunan. Salah satu latihan tersulit adalah ruck march , yaitu jalan jauh sambil bawa beban berat. “Bayangin aja, kita bangun jam 3 pagi, pakai helm, tas 50 pon, plus senjata. Terus jalan 12 mil! Eh, pas lagi jalan, komandan kita malah nyasar, muter-muter gitu,” kenangnya sambil ketawa.

Tapi, kerja kerasnya gak sia-sia. Dia dapet predikat expert shooter alias penembak handal! Setelah empat tahun bertugas di Fort Hood sebagai personel medis, dia keluar dari dinas aktif dengan pangkat Sersan (E-5). Sekarang, Kristy udah punya bisnis sendiri bareng suaminya, yaitu assisted living buat lansia. “Baby boomers makin banyak, jadi kebutuhan akan perawatan lansia juga naik. Pasarnya bagus, apalagi aku punya background keperawatan,” ujarnya.

Meskipun udah jadi warga negara Amerika, Kristy tetap cinta Indonesia. Dia bahkan sering kangen makanan khas Manado kayak ikan roa. “Dua bulan lalu aku ngidam cakalang, jadi minta dikirim dari Manado,” katanya sambil senyum.

Rosita: Dari Kasir Burger King Sampai Jadi Letkol AD Amerika

Kalau cerita Kristy udah bikin kamu takjub, nih ada lagi sosok inspiratif: Rosita Aruan Orchid Baptiste. Dia sekarang Letnan Kolonel di Angkatan Darat Amerika Serikat. Tapi, perjalanan hidupnya gak mulus-mulus amat, lho.

etkol Rosita Aruan Orchid Baptiste (foto dok. pribadi)

Rosita lahir di Sumatra Utara dan sempat jadi wartawan di Jakarta pas tahun 1997. Tapi, pas nikah dan pindah ke Amerika di tahun 2000, karier jurnalistiknya gak bisa dilanjutin. Alasannya? Perusahaan di sana selalu nanya, “Udah pernah kerja di Amerika belum?” Ya jelas belum dong, kan baru dateng! Akhirnya, dia nyerahin CV ke mana-mana tapi gak ada yang nerima.

Gak nyerah, Rosita mulai kerja sebagai kasir di Burger King. Gajinya cuma $6,25 per jam, dan dia harus bersih-bersih toilet. “Pas pertama kali bersihin WC, aku nangis sambil nelpon mama di Jakarta. Aku bilang, ‘Mama, aku ke Amerika kok malah bersihin WC?’” ceritanya sambil ketawa. Tapi, dia sadar itu cuma awal dari perjuangannya.

Suaminya, yang mantan perwira AD Amerika, nyaranin dia buat coba gabung militer. Awalnya, hasil tes pertamanya gak lolos. Nilainya cuma 29, padahal minimal 31. Tapi, Rosita gak nyerah. Dia belajar sebulan, ulang tes, dan akhirnya lolos! “Di militer, mereka gak liat tinggi badan atau jenis kelamin. Yang penting kemampuan,” katanya.

Latihan fisik di militer gak gampang, apalagi buat cewek mungil kayak Rosita yang cuma 149 cm. Tapi, dia malah unggul di lari dan rintangan. Dia bahkan pernah ditempatkan di Irak dan Kuwait. Ada momen ngeri pas dia lagi di kelas pelatihan, tiba-tiba ada peluru nyasar nembus langit-langit dan nyangkut di mejanya. “Cuma beberapa sentimeter dari kepala aku. Kalau aku gak nunduk pas colokin laptop, mungkin udah gak ada cerita ini,” katanya sambil bergidik.

Letkol Rosita Aruan Orchid Baptiste (kiri) bersama dua kawannya (foto dok. pribadi)

Pas umur 41 tahun, Rosita akhirnya punya anak cowok namanya Caleb, setelah dapat bantuan fertilitas dari militer. Biar bisa fokus ngurus anak, dia memutuskan keluar dari dinas aktif dan pindah ke cadangan. Sekarang, dia masih aktif di militer sambil menikmati tunjangan pendidikan buat keluarganya.

Meskipun udah jadi warga negara Amerika, Rosita tetap bangga sama warisan budaya Batak-nya. Dia sering pake batik di acara resmi dan bagiin masakan Indonesia ke temen-temen militernya. “Aku cinta Indonesia, tapi aku juga cinta Amerika. Kedua-duanya ada di hatiku,” katanya.

Bill: Dari Pengacara Sampai Jadi Tentara, Lalu Balik Lagi Jadi Pengacara

Ada satu lagi nih, Bill Kadarusman. Dia asli Malang, lulusan akuntansi, tapi ternyata gak suka kerja monoton ngitung duit orang. Akhirnya, dia pindah haluan kuliah hukum di Utah. Pas udah jadi pengacara, dia malah daftar jadi tentara di Amerika! Meskipun belum jadi warga negara waktu itu, dia tetep lolos seleksi.

Bill Kadarusman ketika berpangkat Kapten (foto pribadi)

Bill sempat ditempatkan di garis depan Perang Irak. Temen-temennya pada khawatir, tapi dia bilang, “Ya udah, aku pengen coba.” Meskipun banyak tantangan, dia merasa puas karena bisa bantu orang. Sekarang, dia udah jadi Letnan Kolonel di Garda Nasional, tapi tetep aktif jadi pengacara. Dia bahkan sering bantu imigran dari berbagai negara.

Letnan Kolonel Bill Kadarusman bersama keluarga (foto dok. pribadi)

“Saya orang Indonesia, saya selalu bangga sama Indonesia,” kata Bill. Buat dia, nasionalisme itu gak cuma soal tempat lahir, tapi juga tentang gimana kita nunjukin cinta kita ke negara asal, di manapun kita berada.

Ketiga cerita ini ngingetin kita kalo hidup itu penuh tantangan, tapi kalau kita berani ambil risiko dan pantang nyerah, pasti ada jalan buat meraih mimpi. Inspiratif banget, kan? 😊

sumber voaindonesia

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Inspiring Story

BLACKPINK New Album & World Tour 2025 #blackpink #blinks #worldtourdeadline
RESAH HATI EPS 4 #resahhati #contentreligi #syiar #tebarkebaikan
RASULULLAH & PARA SAHABAT Eps 3

Facebook

Culture

To Top