International News

Trump Ngegas Lagi, Mau Ambil Alih Gaza. Gimana Nasib Gencatan Senjata?

Published on

FILE – Presiden Donald Trump berbicara kepada wartawan di atas Air Force One saat ia melakukan perjalanan dari West Palm Beach, Florida, ke New Orleans, Louisiana, 9 Februari 2025.

JAKARTA | Jadi gini, bro. Donald Trump, presiden AS itu, ngegas lagi janjinya buat ngambil alih Gaza. Sementara itu, tekanan makin gede buat Israel sama Hamas biar perpanjang gencatan senjata yang masih rapuh banget ini. Soalnya kalau nggak diperpanjang, bisa-bisa bencana kelaparan balik lagi.

Pejabat PBB bilang sih bencana kelaparan sebagian besar udah dihindari karena lebih dari 12.600 truk bantuan udah masuk ke Gaza sejak gencatan senjata dimulai. Tapi kalau gencatan senjata ini gagal, ya bakal balik lagi deh kondisi buruk kayak sebelumnya.

Orang-orang berjalan di sepanjang Jalan al-Rashid di pesisir Gaza untuk menyeberangi koridor Netzarim dari Jalur Gaza selatan ke utara pada 27 Januari 2025. (Omar AL-QATTAA / AFP)

“Kondisinya masih parah, orang-orang masih kelaparan,” kata Tom Fletcher, kepala badan kemanusiaan PBB, pasca kunjungannya ke Gaza. “Kalau gencatan senjata ini gagal atau dilanggar, kondisi kayak kelaparan bakal cepet balik lagi.”

Nah, pas Trump lagi di pesawat kepresidenan Air Force One menuju Superbowl, dia ngomong sama wartawan soal kesabarannya yang udah habis sama situasi di Gaza. Dia ngelihat para sandera yang dibebaskan Hamas dalam kondisi kurus kering, mirip penyintas Holocaust.

“Saya lihat para sandera yang balik hari ini, mereka kayak penyintas Holocaust. Kurus kering, kondisinya parah banget. Saya nggak tahu sampai kapan kita bisa nerima ini,” katanya. Dia juga ngulangin janjinya bahwa AS bakal ngambil alih Gaza dan warga Palestina bakal direlokasi.

“Saya komit banget buat beli dan punya Gaza. Kita bakal bangun ulang, mungkin nanti negara lain di Timur Tengah ikut bantu bangun. Yang jelas, kita bakal pastiin Hamas nggak balik lagi. Tempat itu bakal dibongkar total,” ujarnya.

Di sisi lain, ada perkembangan baru dalam gencatan senjata ini. Pasukan Israel udah mundur dari koridor Netzarim, jalur sempit di Gaza. Ini bikin warga Palestina bisa balik ke utara, meskipun banyak lahan yang udah rata akibat pertempuran selama 15 bulan.

Warga Palestina yang mengungsi melintasi koridor Netzarim saat mereka menuju bagian utara Jalur Gaza pada 9 Februari 2025. Militer Israel menyelesaikan penarikan pasukannya dari Koridor Netzarim di jalan raya utama di Gaza pada 9 Februari 2025. (Eyad BABA / AFP)

Mobil-mobil penuh barang-barang mulai bergerak ke utara lewat jalan di koridor Netzarim. Berdasarkan perjanjian, Israel ngizinin mobil-mobil itu lewat tanpa diperiksa, dan nggak ada tentara di sekitar jalan itu.

Hamas bilang penarikan pasukan ini menunjukkan bahwa mereka berhasil “memaksa musuh tunduk pada tuntutan kami.” Tapi pejabat Israel belum kasih tau berapa banyak tentara yang ditarik atau ke mana mereka dipindahin. Yang jelas, mereka sekarang di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel dan Mesir.

Perundingan buat perpanjang gencatan senjata ini masih alot, bro. Belum ada kemajuan signifikan, padahal seharusnya ini bisa nganterin pembebasan lebih banyak sandera dan orang Palestina yang dipenjara di Israel.

Sementara itu, di Tepi Barat, dua perempuan muda, salah satunya lagi hamil delapan bulan, tewas tertembak dalam penembakan Israel. Ini terjadi di tengah operasi besar-besaran Israel di wilayah itu.

Dalam enam minggu pertama gencatan senjata, Hamas udah membebaskan 33 sandera Israel sebagai imbalan penghentian pertempuran, pembebasan ratusan orang Palestina, dan pengiriman bantuan ke Gaza. Dalam tahap kedua, semua sandera yang masih hidup bakal dibebaskan sebagai imbalan penarikan penuh Israel dari Gaza. Tapi rinciannya masih belum jelas.

Trump sendiri udah nyerukan kepemilikan Gaza oleh AS, meskipun banyak negara, termasuk negara Arab dan sekutu-sekutu AS, mengecam proposal itu. Mereka tetap dukung pembentukan negara merdeka Palestina, bukan pemindahan warga Palestina ke negara tetangga seperti usulan Trump.

Netanyahu juga lagi di bawah tekanan berat, nih. Di satu sisi, ada sekutu politiknya yang ekstrem kanan pengen perang dilanjutin buat ngalahin Hamas. Di sisi lain, banyak warga Israel yang pengen lebih banyak sandera balik dan gencatan senjata diperpanjang.

Gimana nih, bro? Semoga aja ada solusi damai yang bener-bener mikirin nasib orang-orang di sana.

sumber voaindonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version