Mahfud MD, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
JAKARTA | Mantan Menko Polhukam Mahfud MD terang-terangan ngegas soal ide pengampunan buat koruptor. Menurut dia, wacana bayar denda damai buat nutup kasus korupsi itu bener-bener ngaco.
“Ini bukan salah kaprah lagi, ini salah total. Mana ada korupsi diberesin damai-damaian? Nggak pernah ada tuh yang kayak gitu,” ujar Mahfud di Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024).
Dia bilang, kalau ide denda damai ini beneran jalan, itu sama aja bikin korupsi baru, alias kolusi. Soalnya, katanya, aparat hukum bisa gampang banget kejebak dalam permainan ini.
“Itu sama aja kolusi baru. Udah sering, kan, kasus diselesaikan diem-diem antar aparat hukum,” tambah Mahfud.
Di sisi lain, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas buru-buru kasih klarifikasi soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang dianggap ngampuni koruptor asal balikin duit negara. Menurut dia, nggak ada maksud pemerintah buat ngelembekin hukuman koruptor.
“Presiden ngomong soal asset recovery. Maksudnya bukan buat ngasih lampu hijau biar koruptor bebas. Sama sekali nggak,” tegas Supratman, Senin (23/12/2024).
Dia juga jelasin, walaupun pengampunan itu ada di konstitusi lewat amnesti atau grasi, Presiden tetap komit buat lawan korupsi.
“Mungkin dimaafin kalau kerugian negara dibalikin. Tapi kalau nggak, proses hukum bakal dijalankan sekeras mungkin,” tandas Supratman.