Seorang Nenek, Reda Abu Zarada, membungkus cucu-cucunya dengan selimut saat mereka bersiap tidur di tenda mereka di sebuah kamp di tengah musim dingin di Khan Younis, Jalur Gaza, 19 Desember 2024 (foto: ilustrasi).
Jalur Gaza | Tiga bayi di Gaza nggak selamat karena kedinginan di tenda pengungsian. Suhu di sana minggu ini super dingin, sampai 13 derajat Celcius. Direktur Bangsal Anak RS Nasser, Ahmed Al-Farra, cerita ke Associated Press kalau dalam 48 jam terakhir, jasad tiga bayi itu masuk rumah sakit. Mereka meninggal karena hipotermia, kondisi tubuh jadi super dingin di bawah 35 derajat Celsius.
Tiga bayi itu: Sila Mahmoud Al-Faseeh (21 hari), bayi umur sebulan, dan satu lagi baru 3 hari! Waktu lahir, semuanya sehat, kata dokter.
Keluarga Sila tinggal di tenda darurat di pesisir Muwasi, Khan Younis, setelah terpaksa kabur dari Kota Gaza. Ayah Sila, Mahmoud Al-Faseeh, bilang sudah coba bungkus Sila pakai selimut. Tapi, tetap aja tenda itu dingin banget, dengan lantai tanah yang bikin makin menggigil.
“Malam itu dingin banget, kami yang dewasa aja nggak tahan. Waktu bangun, kami lihat Sila udah kaku kayak kayu,” katanya. Ada video viral dari Muneer Al-Boursh yang nunjukin tubuh Sila terbungkus selimut, wajah pucat, bibirnya beku.
Sila minum susu formula yang juga nggak cukup karena ibunya kekurangan gizi dan nggak bisa nyusuin. Biasanya, Sila bangun dan nangis tiga kali semalam, tapi malam itu dia nggak nangis sama sekali. Rabu dini hari, Mahmoud bawa dia ke rumah sakit lapangan Inggris, tapi paru-parunya udah keburu rusak.
Di tenda, keluarga ini kekurangan baju, kasur, dan selimut. Makan aja ngandelin dapur umum. Di Gaza sekarang musim dingin makin berat, dua juta orang Palestina lagi terjebak karena perang Israel-Hamas yang nggak kelar-kelar.
Pekerja bantuan bilang banyak yang butuh selimut, baju hangat, bahkan kayu buat api unggun. Tenda-tenda yang udah lapuk makin parah setelah berbulan-bulan dipakai. Tragedi ini bikin semua orang prihatin, tapi solusinya belum kelihatan.