HYBE Diduga Mencoba Menutupi Kematian Seorang Karyawan Karena Terlalu Banyak Bekerja

CEO baru ADOR, Ju Young Kim, baru-baru ini duduk di kursi panas dalam sebuah audit untuk HYBE. Audit tersebut berlangsung pada 15 Oktober 2024. Hanni dari NewJeans hadir untuk memberikan sikapnya terhadap perundungan di tempat kerja, dan berbicara menentang Ju Young Kim.

Sebagai perwakilan dari HYBE, Ju Young Kim juga ditanyai mengenai insiden masa lalu di perusahaan. Kasus pada tahun 2022 di mana seorang karyawan di HYBE meninggal dunia karena terlalu banyak bekerja diangkat. Kasus ini baru terungkap melalui investigasi audit baru-baru ini.

We received a tip-off that in 2022, an employee of HYBE had fainted in the office and was brought to the hospital where they passed away. Is that true? (Kami menerima informasi bahwa pada tahun 2022, seorang karyawan HYBE pingsan di kantor dan dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia. Apakah itu benar?)

— Official

Ju Young Kim mengklaim bahwa pekerja tersebut memang sempat pingsan di tempat kerja, namun akhirnya meninggal dunia karena penyakit pribadi.

Yes, from what I know, in September 2022, an employee went to the break room around 5pm, saying they would take a rest. Unfortunately they passed out, and we found them in the break room and moved them to the hospital. They passed away a few days later due to their personal illness. It’s an unfortunate case. (Ya, dari yang saya tahu, pada bulan September 2022, seorang karyawan pergi ke ruang istirahat sekitar jam 5 sore, mengatakan bahwa mereka akan beristirahat. Sayangnya mereka pingsan, dan kami menemukan mereka di ruang istirahat dan memindahkan mereka ke rumah sakit. Mereka meninggal beberapa hari kemudian karena penyakit yang dideritanya. Ini adalah kasus yang sangat disayangkan.)

— Ju Young Kim

Pejabat tersebut membalas klaim Ju Young Kim, dengan menunjukkan bahwa HYBE gagal melaporkan kematian tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku mengenai insiden di tempat kerja yang tidak disengaja, dan mencurigai perusahaan tersebut mencoba untuk menyembunyikan kematian pekerja tersebut.

Personal illness, you say? Well, all of the officials here think that it is overwork. Back then, HYBE was expanding its label system and workers had to take care of multiple artists at the same time, going for overseas schedules at the same time. There were many cases like this in your workers where they had to work all day and all night. I checked with the Korea Workers’ Welfare Organization and there was no application for accidental workplace incidents. You claim that it was due to their personal illness, but we think you should’ve checked on the problem, and we deem it due to overwork. We want to ask if the company tried to conceal the death through overwork. (Penyakit pribadi, katamu? Ya, semua pejabat di sini berpikir bahwa itu adalah pekerjaan yang berlebihan. Saat itu, HYBE sedang mengembangkan sistem labelnya dan para pekerja harus mengurus beberapa artis pada saat yang sama, pergi ke luar negeri pada waktu yang sama. Ada banyak kasus seperti ini pada pekerja Anda di mana mereka harus bekerja sepanjang hari dan sepanjang malam. Saya telah memeriksa Organisasi Kesejahteraan Pekerja Korea dan tidak ada aplikasi untuk insiden di tempat kerja yang tidak disengaja. Anda mengklaim bahwa hal itu disebabkan oleh penyakit pribadi mereka, tetapi kami pikir Anda seharusnya memeriksa masalahnya, dan kami menganggapnya karena terlalu banyak bekerja. Kami ingin bertanya apakah perusahaan mencoba menyembunyikan kematian karena kerja berlebihan.)

— Official

Ju Young Kim membantah adanya upaya untuk menyembunyikan kematian tersebut, dan mengklaim bahwa tidak ada otopsi yang dilakukan karena keputusan orang tua pekerja. Pejabat tersebut segera membalas bahwa “begitulah cara penyembunyian bekerja, dengan bekerja sama dengan keluarga yang berduka.”

Masalah ini berakhir pada saat audit dengan pejabat tersebut meminta dokumen rinci untuk dikirimkan kepada mereka. HYBE tidak memiliki pernyataan lebih lanjut tentang masalah ini.

_{^{sumber koreaboo, nate news}}