Kementerian Agama menyiapkan 100 kursi roda dan 15 unit mobil golf saat puncak haji pada fase Mina yang dikhususkan bagi jamaah calon haji lanjut usia dan risiko tinggi (Risti).
“Fasilitasi kursi roda dengan jumlah signifikan serta mobil golf di Mina menjadi salah satu terobosan baru dan ikhtiar PPIH melayani jamaah haji, khususnya jamaah lansia yang jumlahnya tahun ini mencapai sekitar 67 ribu orang,” ujar Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Dodo Murtado di Jakarta, Senin.
Dodo mengatakan pada momen puncak haji, khususnya pada fase Mina, jamaah harus berjalan kaki ke Jamarat untuk lempar jumrah. Jarak tempuh terdekat antara tenda ke Jamarat sekitar tiga kilometer.
Dengan demikian, jamaah harus berjalan kaki secara pulang-pergi sejauh enam kilometer. Adapun jarak terjauh mencapai tujuh kilometer atau 14 kilometer pulang-pergi.
Pada rute tenda Mina-Jamarat tersebut, kata Dodo, PPIH menyiapkan petugas layanan lansia yang ditempatkan di setiap titik. Mereka akan dibekali dengan sejumlah perangkat untuk memudahkan jamaah lansia.
“Selama di Mina, pihak Masyarik akan menyiapkan 15 mobil golf untuk layanan lansia, juga bagi jamaah risti serta penyandang disabilitas,” kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah telah mendatangkan sebanyak 200 kursi roda untuk digunakan pada puncak haji sebagai salah satu upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada jamaah, sejalan dengan tema penyelenggaraan ibadah haji tahun ini “Ramah Lansia”.
“Kami sudah mengirimkan 200 kursi roda tambahan dari Indonesia, alhamdulillah untuk puncak haji (ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina pada 8-13 Dzulhijjah),” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief.
Dia mengatakan bantuan kursi roda itu berasal dari Bank Syariah Indonesia (BSI) sebanyak 100 kursi dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) 100 unit.
Perhatian kepada jamaah haji terus ditingkatkan karena tahun ini kondisi Mina pada kondisi normal dengan kepadatan 0,9 m2.