JAKARTA | Dalam beberapa tahun belakangan, istilah micro-retirement makin sering dibahas sama Gen Z dan milenial. Intinya, ini kayak “cuti panjang” buat ngisi ulang energi gara-gara kerjaan makin bikin stres.
Hasil survei Pew Research Center 2023 bilang, cuma 44% pekerja di bawah 30 tahun yang happy sama kerjaannya, beda jauh sama 67% pekerja umur 65 tahun ke atas. Anak muda sekarang merasa susah banget cari keseimbangan hidup karena tekanan karier yang gila-gilaan.
Kalau generasi sebelumnya kayak Baby Boomer atau Gen X sibuk kerja terus sampe pensiun biar mapan, anak muda zaman sekarang malah milih jeda dulu dari kerjaan. Kata Jes Osrow dari The Rise Journey, micro-retirement itu konsep fleksibel, bisa aja cuma beberapa bulan atau bahkan tahun, buat healing, ngejar passion, atau nyobain bisnis sampingan.
Apa Sih Micro-Retirement Itu?
Menurut News18, micro-retirement artinya jeda karier buat tujuan tertentu, misalnya biar mental dan fisik balik sehat, explore hobi, atau fokus ke proyek pribadi. Bahkan survei Gallup nunjukin kalau tingkat kepuasan hidup pekerja sekarang anjlok ke level terendah sejak 2009. Gara-gara pandemi, kerja hybrid, sama pola kerja yang beda, burnout makin sering kejadian.
Jes Osrow bilang, jeda ini bukan cuma buat rehat, tapi juga bikin hubungan sama kerjaan jadi lebih sehat. “Micro-retirement itu cara buat nge-refresh semangat dan produktivitas,” katanya.
Tips Siapin Micro-Retirement
Kalau kepikiran mau coba, ini beberapa langkah buat nyiapinnya:
Atur Duit Dulu Potong pengeluaran 25-35% biar tabungan aman selama jeda kerja.
Jaga Koneksi Tetep kontak sama relasi kerja, biar nanti kalau balik kerja nggak ribet.
Upgrade Skill Gunain waktu buat belajar hal baru, minimal 5-7 jam sebulan, biar skill tetap update.
Nah, itu dia soal micro-retirement, tren jeda kerja yang mulai dilirik sama anak muda. Gimana, kamu tertarik nyobain?